Total Pageviews

Sunday 20 November 2016

artikel islami "Jawaban Zakir Naik Tentang Hijab Membuat Sekretaris Oxford Union Tersenyum"

13/03/2016
Raih Amal Shalih, Sebarkan
Dalam sebuah debat di Oxford Union
pada 11 Februari 2011, banyak
intelektual yang bertanya kepada Dr
Zakir Naik. Mulai dari pengacara,
sejarawan hingga teolog.

Ada juga sekretaris Oxford Union yang
bertanya tentang hijab. “Dalam salah
satu pidato Anda, hijab dapat melindungi
wanita. Bukankah itu sesuatu yang
mengekang wanita untuk mengambil
keputusannya sendiri. Bagaimana Anda
menjawabnya?”

Pertanyaan Saudari ini bagus. Terkait
perkataan saya, hijab dibutuhkan oleh
wanita. Bukankah itu merendahkan dan
mengekang wanita?

Jika Anda membaca Al Qur’an, Al Qur’an
menganjurkan untuk berhijab. Wanita
harus tertutup kecuali wajah dan telapak
tangan. Hal ini untuk kesopanan.
Dan sebenarnya tidak hanya dalam Al
Qur’an. Tetapi juga dalam Injil. Jika
Anda baca Injil dalam 1 Timotius 2: 9,
dikatakan bahwa “Demikian juga
hendaknya perempuan. Hendaklah ia
berpakaian tertutup, sopan dan
sederhana, rambutnya jangan
berkepang-kepang, jangan memakai
emas atau mutiara ataupun pakaian
yang mahal-mahal”

Lebih jauh juga tercantum dalam 1 Kor
11:6 “Sebab jika perempuan tidak mau
menudungi kepalanya, maka haruslah
dicukur habis. Tetapi jika bagi
perempuan adalah penghinaan, bahawa
rambutnya dicukur, maka haruslah ia
menudungi kepalanya.”

Akan tetapi saya tidak setuju dengan
pencukuran habis ini, saya hanya
mengutipnya dari Injil.

Sama juga jika kita baca Veda, kitab itu
juga menyatakan wanita harus menutup
rambutnya.

Jadi semua kitab suci agama-agama
mengatakan agar wanita menutupi
kepalanya. Untuk kesopanan, bukan
untuk merendahkan.

Lalu Dr Zakir Naik mengutip beberapa
berita dan artikel dari Sunday Times,
bahwa pakaian yang terbuka dan tidak
sopan memang secara empiris
berdampak pada resiko pelecehan. Dan
hal itu terjadi di Inggris.

Sumber : https://www.facebook.com/dayhaetdch.naxmhoedcmnccrycntaasjtyy

No comments:

Post a Comment