slide 1

empty

slide 2

empty.

slide 3

empty.

slide 4

empty.

slide 5

empty.

Total Pageviews

Monday 16 January 2017

Terjadinya Hari Kiamat Menurut Kristen

Dalam pelajaran kita yang lebih dulu, telah kita ketahui ke jurusan mana dunia kita sedang pergi dan akan sampai di mana. Bahwa sejarah dunia ini akan berakhir dengan kedatangan Yesus untuk mendirikan kerajaan-Nya yang kekal itu adalah suatu kepastian menurut Kitab Suci,
Jika Kitab Suci telah menjelaskan bahwa Yesus Kristus pasti akan datang kembali, dan waktu kedatangan-Nya tidak seorang pun yang mengetahuinya, maka selaku umat yang beriman, tentu kita ingin mendapatkan petunjuk yang lebih lanjut yang perlu diperhatikan sebagai tanda-tanda menjelang kedatangan-Nya itu.
Sebenarnya Yesus sendiri mengetahui dengan pasti apa yang terjadi dengan dunia ini di masa mendatang. Yesus mengetahui bila kesudahan dunia ini, karena siapakah yang lebih mengetahuinya daripada Dia yang telah menjadikan dunia ini pada mula pertama?
Untuk memberikan pedoman kepada umat Allah mengenai kesudahan dunia ini dan apa yang akan terjadi menjelang kedatangan-Nya maka Yesus telah memberikan beberapa petunjuk.
Setelah Yesus meyakinkan murid-murid-Nya bahwa Ia akan datang kembali, maka murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang." Matius 24:6,7

1. PERANG DAN USAHA PERDAMAIAN SEKARANG INI ADALAH TANDA KEDATANGAN YESUS.

Yesus berkata, "Kamu akan mendengar perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah, jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat." Matius 24:6,7.
Memang benar bahwa peperangan yang terjadi: bangsa melawan bangsa, kerajaan melawan kerajaan sudah ada sejak zaman purba. Selalu ada peperangan di atas lingkungan tertentu dan generasi satu kepada generasi lainnya, Tetapi dalam generasi kita ini peperangan telah memuncak dan meluas. Kita akan lebih mengerti arti perang dalam zaman kita ini apabila kita memperhatikan Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Kini orang sedang merasa cemas terhadap Perang Dunia III. Sementara peperangan terus berkecamuk dan tidak henti-hentinya. Pada zaman kita inilah ketakutan-ketakutan yang baru telah menimpa dunia sesuatu yang tidak diimpikan oleh generasi sebelumnya. Bruce Barton, menanggapi peperangan yang terjadi dalam zaman ini sebagai berikut: "Perang bukanlah nama yang tepat untuk itu. Nama yang sebenarnya untuk itu adalah neraka." Barton menambahkan, "Tidakkah kita mau menyadari bahwa perang cara kuno itu sudah lewat; bahwa cara perang baru jika terjadi di antara bangsa-bangsa maka keadaannya akan menjadi seperti neraka? Mengapa tidak menggunakan istilah neraka, dalam tiap kalimat di mana terdapat perkataan perang?"
Demikianlah peperangan yang terus berlangsung dalam zaman kita ini adalah satu tanda menjelang kedatangan Yesus kembali.
Sementara perang berkecamuk terus di mana-mana dalam dunia ini, Kitab Suci menegaskan pula bahwa ada seruan-seruan perdamaian, dan usaha perdamaian sebagai tanda kedatangan Yesus.
"Mereka mengobati luka putri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera." Yeremia 8:11.
"Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, "seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin - mereka pasti tidak akan luput" 1 Tesalonika 5:2,3.
Tampaknya adalah paradoks bahwa sementara kedengaran seruan perdamaian dan usaha-usaha diadakan menuju kesejahteraan, masih terus saja peperangan berkobar dan lebih hebat lagi! .
Herbert Hoover, pada zamannya ketika ia menjabat sebagai Presiden A.S. pernah berkata: "Kita berada pada permulaan dari satu abad keemasan yang gemilang." Tetapi berbeda dengan pertanyaan itu, Alexander Millerand, mantan presiden Perancis berkata: "Kita sedang berbaris menuju perang di belakang bendera perdamaian." Sementara berbicara perdamaian, sebenarnya pada waktu itu manusia menyediakan pula senjata-senjata perang. Ini adalah tanda bahwa Yesus segera akan datang dan hari kiamat sudah di ambang pintu. Bukankah tanda-tanda itu sedang terjadi dalam zaman kita?

2. TANDA-TANDA DI LANGIT

"Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut." Lukas 21:25.
Akan ada tanda-tanda, dan apabila tanda-tanda itu diperhatikan, maka umat Tuhan akan bersukacita dan diselamatkan pada hari kedatangan Yesus kembali. Tetapi apabila tanda-tanda itu tidak dihiraukan, maka hari itu akan menjadi malapetaka bagi mereka yang tidak bersedia!
Di manakah tanda-tanda itu akan kelihatan?
"Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubungan dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya" Lukas 21:25-27.
Apakah tanda-tanda di langit pada matahari, bulan, dan bintang-bintang itu terjadi pada zaman kita ini? Bagaimanakah tanda-tanda itu kelihatan?
Yesus mengatakan bahwa: "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang." Matius 24:29.
Sejarah menyatakan bahwa segala tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang itu telah terjadi.
Pada tanggal 19 Mei 1780, tiba-tiba matahari berubah dan keadaan menjadi gelap-gulita seperti gelapnya tengah malam. Inilah peristiwa yang terkenal dalam sejarah.
Dalam Dictionary Webster dikatakan bahwa: "Burung-burung mengicaukan lagu malam kemudian menghilang dan sepi; burung-burung dan unggas mencari tempat tidur; hewan-hewan pergi ke kandang dan lampu-lampu dinyalakan di dalam rumah-rumah!"
Yesus mengatakan pula bahwa "segala bintang di langit akan gugur." Bagaimana hal itu bisa terjadi? Bagaimanapun orang mungkin merasa heran hal itu bisa terjadi, tetapi Yesus telah menyatakannya dan hal itu adalah pasti adanya.
Sejarah mencatat bahwa pada malam 13 November 1833, satu keributan telah terjadi karena bintang-bintang berjatuhan dari langit. (gejala-gejala meteorik).
The American Journal of Science, melaporkan, bahwa: "Hampir tidak ada tempat terluang di mana tidak ditutupi pada tiap saat oleh bintang-bintang yang berjatuhan itu."

3. KEJADIAN DAN KEMEROSOTAN MORAL SEBAGAI TANDA KEDATANGAN YESUS

Dalam zaman kita ini, orang mengeluh hendak ke manakah dunia kita ini, dengan segala gejala sosial yang menonjol dan mengancam kehidupan masyarakat modern? Kehancuran rumah-tangga, cinta bebas, kawin-cerai, kejahatan, perampokan, pencurian, pembunuhan, kenakalan anak-anak dan remaja, segala jenis kepelesiran duniawi?
Kitab Suci menjelaskan: "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan." II Timotius 3:l,4,13.
Kitab Suci juga memberikan amaran bahwa kenakalan anak dan remaja, adalah gejala akhir zaman," Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan jadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi." II Timotius 3:2.
Mengenai gejala, menjalarnya, cinta-bebas dan berbagai kejahatan seks dan kemerosotan moral, telah dinyatakan pula sebagai tanda akhir zaman,"...tidak dapat mengekang diri." II Timotius 3:3.
"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan me-enyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia." Matius 24:37-39.
Dari pernyataan dalam Kitab Suci ini, diyakinkan kepada kita bahwa masa di mana kita hidup sekarang ini, adalah "akhir zaman" dan Yesus sudah dekat akan datang kembali.

4. MALAPETAKA DAN BENCANA SEBAGAI TANDA KEDATANGAN YESUS

Dalam zaman kita ini, semakin banyak terjadi malapetaka dan bencana alam yang menggemparkan di berbagai tempat di dunia. Bencana ini merajalela, di darat, di laut, dan di udara! Gempa bumi, angin topan dan segala jenis malapetaka telah meminta banyak korban manusia.
Para ahli memberikan kesimpulan bahwa, peristiwa-peristiwa serupa ini walaupun lebih hebat dan mengerikan, telah menjadi semakin umum dalam zaman kita melebihi dari zaman sebelumnya. Dan hal ini menjadi satu bukti, pula bahwa kedatangan Yesus sudah dekat, karena Kitab Suci telah menjelaskan gejala ini sebagai suatu tanda.
Demikian pula dengan bala kelaparan yang masih menguasai berjuta manusia dan berbagai penyakit yang tetap menjadi tantangan bagi ilmu kedokteran, semuanya adalah menjadi tanda akhir zaman.
"Dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit." Lukas 21:11.

5. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI TANDA KEDATANGAN YESUS

Satu tanda yang lain men jelang- kedatangan Yesus itu telah dinyatakan pula dalam Daniel 12:4-"Tetapi engkau. Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah."
Alangkah tepatnya nubuatan ini dalam zaman kita ini! Penemuan-penemuan di bidang ilmu pengetahuan kini sudah sangat pesat dan memuncak sehingga manusia sudah berhasil mendarat di bulan dan kem-bali dengan selamat ke bumi. Usaha lebih lanjut sedang dilaksanakan dengan giat un-tuk menuju ke planet-planet lain dalam alam semesta! Berbagai penemuan modern dalam dunia kita ini, maupun di luar angkasa, me-nyatakan dengan pasti bahwa hasil itu belum pernah disaksikan orang sejak adanya manusia dalam dunia ini.
Selama beribu-ribu tahun yang lalu hanya sedikit sekali yang dapat dikatakan orang mengenai perkembangan ilmu pengetahuan. Bahkan sampai 150 tahun yang lalu, dunia masih tetap seperti dalam zaman nenek moyang! Tetapi setelah muncul fajar abad ke 19 dunia ini seolah-olah mulai bangun dari tidur dalam perkembangan ilmu pengetahuan! Sejak waktu itu, hingga kini ilmu pengetahuan berkembang terus sehingga seringkali hasil penemuan itu, telah melampaui batas pemikiran kebanyakan orang! Kita sedang hidup pada akhir zaman!

6. KEMAJUAN DI BIDANG EKONOMI DAN INDUSTRI SEBAGAI TANDA KEDATANGAN YESUS

Sementara di satu pihak, bencana kelaparan. malapetaka dan berbagai kesusahan yang melanda dunia menjadi tanda kedatangan Yesus. juga di lain pihak ada pula gejala kemewahan, penimbunan harta, dan kemajuan di bidang ekonomi dan industri yang menjadi tanda akhir zaman.
"Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir." Yakobus 5:3.
Dengan lain perkataan memuncaknya kemakmuran di antara bangsa-bangsa, pertambahan kekayaan dan penimbunan harta adalah satu pertanda kedatangan Yesus kembali.
Kita dapat membuktikan bahwa dalam zaman kita ini, tidak terbilang lagi jutawan-jutawan sedang memenuhi dunia. Pasaran emas yang telah menarik perhatian negara-negara dunia, adalah satu gejala penimbunan kekayaan yang cepat sekali dalam zaman kita. Sesungguhnya tanda ini sedang terjadi di hadapan mata kita, dan ini pun menjadi satu amaran bahwa Yesus sudah dekat datang kembali!

7. MASALAH BURUH DAN MAJIKAN SEBAGAI TANDA KEDATANGAN YESUS

Sementara tanda penimbunan harta terjadi dengan pesatnya di dunia ini sebagai tanda kedatangan Yesus, ada pula satu tanda lagi yang bergandengan dengan itu, yaitu masalah kaum buruh, dan sikap serta tindakan kaum majikan.
"Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu." Yakobus 5:4.
Mengenai tanda ini tidak perlu banyak komentar, karena kita dapat membuktikan itu di mana-mana dalam dunia ini. Kaum buruh menuntut upah yang lebih wajar, sementara kaum majikan mempertahankan ketentuan upah, maka pertentangan antara buruh dan majikan pun berlangsung terus!

8. KESUSAHAN DI ANTARA SEGALA BANGSA DAN KETAKUTAN ADALAH TANDA KEDATANGAN YESUS

Seorang negarawan Inggris pernah berkata: "Di hadapan kita sekarang ini adalah satu dunia yang sedang sakit dengan kebimbangan yang hebat, lesu dengan kekecewaan yang terjadi berulang kali... dari kita menyaksikan sendiri hampir di seluruh muka bumi ini meluasnya kesusahan dan ketakutan."
Kesusahan dan ketakutan sedang merajalela di mana-mana. Baik di antara bangsa-bangsa maupun dalam hati tiap manusia. Banyak bangsa menjadi khawatir dengan berbagai ancaman maut karena senjata modern dan alat-alat atom yang membinasakan. Banyak hati manusia diliputi ketakutan karena bimbang menghadapi fakta-fakta kehidupan yang sebenarnya.
Apakah artinya peristiwa itu?
Yesus-sendiri berkata: "Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya." Lukas 21:27.

9. GERAKAN KEBANGUNAN ROHANI DAN PEKABARAN INJIL BESAR-BESARAN SEBAGAI TANDA KEDATANGAN YESUS

"Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." Matius 24:14
Nubuatan ini menyatakan bahwa pada waktu menjelang kedatangan Kristus akan terjadi suatu gerakan pekabaran Injil besar-besaran di berbagai tempat di dunia ini. Ceramah-ceramah Kitab Suci secara terbuka diadakan di segala tempat. Perundingan-perundingan pekabaran Injil dan kegiatan penyebaran Kitab Suci atau bahan bacaan yang bersifat rohani akan membanjiri dunia. Orang bertanya, "Bagaimanakah hal ini bisa terjadi, karena kejahatan manusia makin bertambah, dan pada akhir zaman, "Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakikatnya mereka m-mungkiri kekuatannya," II Timotius 3:5. dan Yesus sendiri berkata bahwa: "Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin." Matius 24:12.
Bagaimanakah suatu gerakan kebangunan rohani dapat di laksanakan di seluruh dunia, sementara banyak orang tidak mempedulikan soal agama?
Sebenarnya nubuatan ini bukanlah berarti bahwa gerakan kebangunan rohani dan kegiatan memasyhurkan Injil itu, harus mendatangkan hasil membalikkan hati semua manusia, melainkan bahwa gerakan kebangunan rohani dan pekabaran Injil itu yang dijalankan secara meluas dan besar-besaran, adalah satu tanda menjelang kedatangan Yesus Kristus. Dan dalam zaman kita inilah gerakan kebangunan rohani dan pekabaran Injil itu sedang dilaksanakan dengan cara yang intensif sekali oleh umat Tuhan. Maka, tidak diragukan lagi bahwa kita sedang hidup pada akhir zaman. Kini pekabaran Injil telah dikabarkan di Asia, Afrika, Eropa, Amerika dan mencapai hampir seluruh bagian dunia.

10. SIKAP UMAT ALLAH MENGHADAPI KEDATANGAN YESUS

Menekankan pentingnya hari kedatangan Kristus kembali ke dunia ini, dan tanda-tanda yang telah diberitahukan, maka Kitab Suci memberikan pula beberapa nasihat petunjuk dan panggilan kepada tiap manusia untuk mempersiapkan diri untuk hari itu.
Persediaan apa yang harus diadakan oleh tiap orang menjelang hari kedatangan Yesus itu? "Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah." II Petrus 3:11.
"Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." Matius 24:44.
Yesus telah menjanjikan keselamatan bagi tiap umat yang percaya kepada-Nya dan mempersiapkan diri menunggu kedatangan-Nya. "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Yohanes 16:33.

Sumber disini

Beginilah Perempuan Dalam Pikiran Laki-Laki, Wanita Harus Baca

Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas “Tank Top”, noleh ke kiri pemandangan “Pinggul terbuka”, menghindar kekanan ada sajian “Celana ketat plus You Can See”, balik ke belakang dihadang oleh “Dada menantang!” Astaghfirullah… kemana lagi mata ini harus memandang?

Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran “ngeres” dan hatipun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.

Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih… dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitu: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!

Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya “lelaki” bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini.

Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

Allah Taala telah berfirman:

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya”, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang biasa terlihat. ….” – (QS. An-Nuur : 30-31).

adi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini.
Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggung jawabkan nantinya.

Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.

Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?

So, berjilbablah… Karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempersona dan tentunya sejuk dimata.

Jadilah wanita yang menjaga aurat karena itu menjaga pandangan lelaki.

Pesan dari Seorang laki-laki yang berusaha menahan pandangannya:

Jadilah wanita yang menjaga aurat karena itu menjaga pandangan lelaki” karena SALING MENJAGA itu lebih BAIK daripada SALING MENYALAHKAN… -


Sumbernya disini

Masbuq Tidak Baca Fatihah

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh,
Saya mau tanya mengenai masbuq, apa ada dalil kalau kita mau sholat berjamaah tetapi pas kita mau sholat iman sedang membaca surah al-Fatihah di pertenggahan surat. Apakah pas di pertenggahan itu kita mendapat 1 rakaat apa? Mohon penjelasan.
Ahmad Musa
Jawaban
Assalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Membaca surat Al-Fatihah adalah rukun shalat. Dan kita tahu bahwa yang namanya rukun itu tidak boleh ditinggalkan. Dan meninggalkan salah satu rukun mengakibatkan ibadah itu menjadi tidak syah. Bahkan Rasulullah SAW bersabda,
”Tidak syah shalat seseorang bila tidak membaca fatihatul kitab .
Tidak boleh shalat yang tidak membaca fatihatul kitab . .
Namun dalam kasus makmum ikut imam yang tertinggal membaca surat Al-Fatihah, misalnya mendapati imam sedang ruku’, maka sebenarnya yang tertinggal bukan saja bacaan surat Al-Fatihah saja, tetapi juga takbiratul ihram.
Dan agar kita tidak semata-mata menggunakan pendekatan logika di dalam masalah shalat, marilah kita dengar sabda Rasulullah SAW dalam masalah ini.
Siapa yang masih sempat ruku’ bersama imam dalam shalat, maka dia mendapatkan shalat itu. .
Sehingga pertanyaan Anda terjawab dengan hadits shahih yang dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW sebagai nabi yang diutus untuk dijadikan penunjuk tata cara beribadah sudah menjelaskan bahwa bila makmum masih sempat melakukan ruku’ bersama imam, maka dia dianggap sudah mendapatkan rakaat itu. Sebaliknya, bila tidak sempat ruku’ bersama imam, maka dia tidak mendapatkan rakaat itu.
Ini adalah hadist yang menjelaskan secara sharih dan jelas sekali masalah ini. Sehingga ketentuan umum dari dua hadits di atas dikecualikan dengan hadits ini.
Wallahu A`lam Bish-shawab, 
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. Ahmad Sarwat, Lc.

Cara Mudah Hidup Bahagia Hidup di Dunia Dengan Cara Mendalami Rukun Islam

Rukun islam yang pertama itu syahadat.. Yang artinya aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah, dan aku bersaksi bahwa nabi muhammad adalah utusan allah yang artinya kitab al-qur'an adalah kitab yang paling mulia dan wajib untuk mempelajari dan mengamalkan..

Didalam Al-qur'an itu ada banyak sekali hal yang kita tahu tetapi tidak kita amalkan (lakukan sehari2). Termasuk kewajiban menutup aurat. Bukan hanya perempuan laki-laki pun juga wajib untuk ditutup auratnya seperti sudah dijelaskan dalam QS Al-ahsab : 36 & 59, serta QS An-nur : 31. Dan masih banyak yang lainnya... Dan Nabi Muhammad adalah utusan allah. Itu artinya baginda rosul itu wajib untuk kita tiru perilaku & akhlaknya. Yang salah satunya beliau tidak pernah menyentuh lawan jenisnya (perempuan) yang bukan muhrimnya yang sudah dijelaskan dalam HR al-bukhari 4891,

 Artinya Demi Allah tangan beliau tidak pernah menyentuh tangan perempuan sama sekali dalam baiat. Beliau tidak membaiat para wanita kecuali dengan perkataan (saja). Kalau tidak salah sih kaya gitu,, ITU BARU DASAR BRO... Dasar saja kita ngga bsa untuk mengamalkan sehari-hari. Apa lagi inti, boro-boro mengamalkan, mungkin kita sudah melupakan ataupun meninggalkan dan lebih parahnya lagi kita tidak menganggap itu (inti) tidak penting.. Astaghfirullahul'aldzim.

Terus rukun islam yang kedua yaitu sholat. Sholat itu tiangnya agama mas mba. Bayangkan saja kalau rumah kita itu tidak ada penyangganya, sudah dipastikan tidak akan bisa berdiri dengan kokoh. Itu ibaratnya kita kalau tidak sholat ya pasti roboh...

Bayangkan juga kalau penyangga rumah kita diolesi ataupun ditambah semen tiga roda (hehe) pasti tambah teguh lagi. Biar tambah teguh dan kokoh lagi jangan lupa diperbaiki setiap saat atau secara islamnya itu istiqomah pasti tambah teguh lagi tuh penyangganya. Ibaratnya sholat kita itu ditambah khusu'nya ditmbah istiomahnya ditambah berjamaahnya itu itu pasti lebih kokoh lagi.

Bicara tentang sholat berjamaah, kita sebagai umat islam laki-laki dewasa. Wajib hukamnya untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid terkecuali ada halangan yang benar-benar untuk tidak bisa berjamaah.  "Saya berani bilang kaya gini karena saya pernah membaca sebuah hadits yang artinya kurang lebih begini

“Seorang lelaki buta menjumpai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia berkata, ‘Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki seorang penuntun yang bisa menuntunku berjalan ke mesjid.’ Kemudian ia memohon kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar diberikan keringanan sehingga dia boleh shalat di rumahnya, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkannya. Ketika orang tersebut berpaling pergi, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilnya dan berkata, ‘Apakah kamu mendengar azan shalat?’ Ia menjawab, ‘Iya.’ Beliau pun menyatakan, ‘Maka datangilah!’” (Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim)

Segitu dulu ya, maaf kalau ada kata yang salah. Saya masih belajar. Dan pasti banyak kesalahan karena yang sempurna hanya milik allah SWT. Mohon maaf sekali lagi jika ada yang tersinggung dengan tulisan saya ini.
Wassalamu'alaikum wr.wb

Monday 2 January 2017

SEMBILAN FILOSOFI JAWA YANG DIAJARKAN OLEH SUNAN KALIJAGA

*1. URIP IKU URUP*
"Hidup itu Nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik"

*2. MEMAYU HAYUNING BAWANA*
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak

*3. SURO DIRO JOYO JAYADININGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI*
"Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar"

*4. NGLURUK TANPO BOLO, MENANG TANPO NGASORAKE, SEKTI TANPO AJI-AJI, SUGIH TANPO BONDHO*
"Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan"

*5. DATAN SERIK LAMUN KETAMAN, DATAN SUSAH LAMUN KALANGAN*
"Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu"

*6. OJO GUMUNAN, OJO GETUNAN, OJO KAGETAN, OJO ALEMAN*
"Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja"

*7. OJO KETUNGKUL MARANG KALUNGGUHAN, KADONYAN LAN KEMAREMAN*
"Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi"

*8. OJO KUMINTER MUNDAK KEBLINGER, OJO CIDRA MUNDAK CILAKA*
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka

*9. OJO ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNO*
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.
*Semoga Bermanfaat* 💖



Sumber : https://m.facebook.com/groups/260464150634628?view=permalink&id=1491703424177355&refid=18&_ft_=qid.6357426827650618700%3Amf_story_key.1491703424177355%3Atop_level_post_id.1491703424177355%3Atl_objid.1491703424177355&__tn__=%2As

AZAB BUAT PEREMPUAN YANG TIDAK MAU BERJILBAB

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Wahai saudariku, Kami mengingatkan sebuah pesan dari Nabi Kita, Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tentang Hijab.

Jangan menyesal kelak di hari kiamat, bila Anda tidak mau membaca dan mentaati nasehat ini.

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim...
1. Azab buat perempuan yang membuka rambut kepalanya selain suaminya‘‘Rambutnya akan digantung dengan api Neraka sehingga mendidih otaknya dan ini terjadi sampai berapa lama ia di dunia semasa hidupnya belum menutup rambut kepalanya...!!!’’

2. Azab buat perempuan yang suka berpakaian seksi dan menonjolkan dadanya‘‘Digantung dengan rantai api neraka dimana dada dan pusatnya diikat dengan api neraka serta betis dan pahanya diberikan panggangan seperti manusia memanggang kambing di dunia dan api neraka ini sangat memedihkan perempuan ini...!!!’

’3. Azab buat perempuan yang suka menjadi penggoda dan berusaha menggairahkan pria lain dengan tubuhnya yang aduhai‘‘Perempuan ini mukanya akan menghitam dan memakan isi perutnya sendiri...!!!’’(H.R. Imam Bukhari dan Muslim)

Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
 
 
Sumber :  https://m.facebook.com/mamahdedehberdakwah/photos/a.1659693470997755.1073741828.1643293949304374/1677031245930644/?type=3&refid=8&_ft_=qid.6357463072855443931%3Amf_story_key.-3553456697006617136%3Atop_level_post_id.160174377789660&__tn__=%2As

kewajiban Menutup Aurat dan Batasannya

Oleh
Ustadz Haikal Basyarahil, Lc
Jika melihat kehidupan masyarakat di sekitar, banyak kita jumpai kaum wanita keluar rumahnya dengan tidak mengenakan jilbab, atau bahkan memakai rok mini yang mengumbar aurat mereka, begitu pula kaum pria, banyak di antara mereka tidak menutup aurat. Anehnya, keadaan itu dianggap biasa, tidak dianggap sebuah kemaksiatan yang perlu di ingkari. Seakan menutup aurat bukan sebuah kewajiban dan membuka aurat bukan sebuah dosa. Bahkan sebaliknya, terkadang orang yang menutup auratnya di anggap aneh, lucu dan asing. Inilah fakta yang aneh pada zaman sekarang. Kenapa bisa seperti itu ? Jawabnya, karena jauhnya mereka dari agama Islam sehingga mereka tidak mengerti apa yang menjadi kewajiban termasuk kewajiban menjaga aurat. Oleh kerena itu, pada kesempatan kali ini, kami akan mencoba membahas tentang kewajiban menutup aurat, batasan-batasanya dan siapa yang bertanggung jawab menjaganya ?
PENGERTIAN AURAT DAN KEWAJIBAN MENUTUPNYA.
Aurat adalah suatu angggota badan yang tidak boleh di tampakkan dan di perlihatkan oleh lelaki atau perempuan kepada orang lain. [Lihat al-Mausû’ah al Fiqhiyah al Kuwaitiyah, 31/44]
Menutup aurat hukumnya wajib sebagaimana kesepakatan para ulama berdasarkan firman Allâh Azza wa Jalla:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [an-Nûr/24:31]
Dan Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Wahai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allâh tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. [al-A’râf/7:31]
Sebab turunnya ayat ini sebagaimana yang di sebutkan dalam Shahîh Muslim dari Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhuma, beliau berkata:
كَانَتْ الْمَرْأَةُ تَطُوفُ بِالْبَيْتِ وَهِيَ عُرْيَانَةٌ … فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
Dahulu para wanita tawaf di Ka’bah tanpa mengenakan busana … kemudian Allâh menurunkan ayat :
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid…[HR. Muslim, no. 3028]
Bahkan Allâh Azza wa Jalla memerintahkan kepada istri-istri nabi dan wanita beriman untuk menutup aurat mereka sebagaimana firman-Nya :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Ahzâb/33:59]
Dengan menutup aurat hati seorang terjaga dari kejelekan Allâh Azza wa Jalla berfrman :
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. [al-Ahzâb/33:53]
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menegur Asma binti Abu Bakar Radhiyallahu anhuma ketika beliau datang ke rumah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengenakan busana yang agak tipis. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memalingkan mukanya sambil berkata :
يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ يَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا
Wahai Asma ! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan).[HR. Abu Dâwud, no. 4104 dan al-Baihaqi, no. 3218. Hadist ini di shahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah didatangi oleh seseorang yang menanyakan perihal aurat yang harus di tutup dan yang boleh di tampakkan, maka beliau pun menjawab :
احْفَظْ عَوْرَتَكَ إلَّا مِنْ زَوْجِكَ أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ.
Jagalah auratmu kecuali terhadap (penglihatan) istrimu atau budak yang kamu miliki.[HR. Abu Dâwud, no.4017; Tirmidzi, no. 2794; Nasa’i dalam kitabnya Sunan al-Kubrâ, no. 8923; Ibnu Mâjah, no. 1920. Hadist ini dihasankan oleh Syaikh al-Albâni]
Wanita yang tidak menutup auratnya di ancam tidak akan mencium bau surga sebagaimana yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu beliau berkata :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَمْثَالِ أَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَتُوجَدُ مِنْ مَسِيْرةٍ كَذَا وَكَذَا
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (yang pertama adalah) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (yang kedua adalah) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya untuk mengikuti mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” [HR. Muslim, no. 2128]
Dalam riwayat lain Abu Hurairah menjelaskan. bahwasanya aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun. [HR. Malik dari riwayat Yahya Al-Laisiy, no. 1626]
Dan diharamkan pula seorang lelaki melihat aurat lelaki lainnya atau wanita melihat aurat wanita lainnya, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ، وَلاَ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ، وَلاَ يُفْضِي الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِي الثَّوْبِ الْوَا حِدِ، وَلاَ تُفْضِي الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةَ فِي الثَّوْبِ الْوَحِدِ
Janganlah seorang lelaki melihat aurat lelaki (lainnya), dan janganlah pula seorang wanita melihat aurat wanita (lainnya). Seorang pria tidak boleh bersama pria lain dalam satu kain, dan tidak boleh pula seorang wanita bersama wanita lainnya dalam satu kain.” [HR. Muslim, no. 338 dan yang lainnya]
Begitu pentingngnya menjaga aurat dalam agama Islam sehingga seseorang di perbolehkan melempar dengan kerikil orang yang berusaha melihat atau mengintip aurat keluarganya di rumahnya, sebagaimana sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لَوْ اطَّلَعَ فِي بَيْتِكَ أَحَدٌ وَلَمْ تَأْذَنْ لَهُ خَذَفْتَهُ بِحَصَاةٍ فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ مَا كَانَ عَلَيْكَ مِنْ جُنَاحٍ
Jika ada orang yang berusaha melihat (aurat keluargamu) di rumahmu dan kamu tidak mengizinkannya lantas kamu melemparnya dengan kerikil sehingga membutakan matanya maka tidak ada dosa bagimu. [HR. Al-Bukhâri, no. 688, dan Muslim, no. 2158].
BATASAN-BATASAN AURAT.
1. Pertama. Aurat Sesama Lelaki
Terjadi perbedaan pendapat di kalangan para Ulama tentang batasan aurat sesama lelaki, baik dengan kerabat atau orang lain. Pendapat yang paling kuat dalam hal ini adalah pendapat jumhur Ulama yang mengatakan bahwa aurat sesama lelaki adalah antara pusar sampai lutut. Artinya pusar dan lutut sendiri bukanlah aurat sedangkan paha dan yang lainnya adalah aurat. Adapun dalil dalam hal ini, semua hadistnya terdapat kelemahan pada sisi sanadnya , tetapi dengan berkumpulnya semua jalur sanad tersebut menjadikan hadist tersebut bisa di kuatkan redaksi matannya sehingga dapat menjadi hujjah. [Lihat perkataan Syaikh al-Albâni dalam kitabnya Irwâ’ 1/297-298, dan Fatawa al-Lajnah ad-Dâimah, no. 2252]
2. Kedua. Aurat Lelaki Dengan Wanita
Jumhur Ulama sepakat bahwasanya batasan aurat lelaki dengan wanita mahramnya ataupun yang bukan mahramnya sama dengan batasan aurat sesama lelaki. Tetapi mereka berselisih tentang masalah hukum wanita memandang lelaki. Pendapat yang paling kuat dalam masalah ini ada dua pendapat.
Pendapat pertama, Ulama Syafiiyah berpendapat bahwasanya tidak boleh seorang wanita melihat aurat lelaki dan bagian lainnya tanpa ada sebab. Dalil mereka adalah keumuman firman Allâh Azza wa Jalla :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ
Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya. [an-Nûr/24:31]
Dan hadist Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma, ia berkata :
كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ مَيْمُونَةُ فَأَقْبَلَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ وَذَلِكَ بَعْدَ أَنْ أُمِرْنَا بِالْحِجَابِ فَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : احْتَجِبَا مِنْهُ ! فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ أَعْمَى لاَ يُبْصِرُنَا وَلاَ يَعْرِفُنَا فَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَفَعَمْيَاوَانِ أَنْتُمَا أَلَسْتُمَا تُبْصِرَانِهِ
Aku berada di sisi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Maimunah sedang bersamanya. Lalu masuklah Ibnu Ummi Maktum Radhiyallahu anhu -yaitu ketika perintah hijab telah turun-. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Berhijablah kalian berdua darinya.” Kami bertanya, “Wahai Rasûlullâh, bukankah ia buta sehingga tidak bisa melihat dan mengetahui kami?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam balik bertanya, “Apakah kalian berdua buta ? Bukankah kalian berdua dapat melihat dia ?. [HR. Abu Dâwud, no. 4112; Tirmidzi, no. 2778; Nasa’i dalam Sunan al- Kubrâ, no.9197, 9198) dan yang lainnya namun riwayat ini adalah riwayat yang dha’îf, dilemahkan oleh Syaikh al-Albâni]
Dan mereka juga berdalil dengan qiyas: yaitu sebagaimana di haramkan para lelaki melihat wanita seperti itu pula di haramkan para wanita melihat lelaki.
Pendapat yang kedua adalah pendapat Ulama di kalangan mazhab Hambali, boleh bagi wanita melihat pria lain selain auratnya. Mereka berdalil dengan sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata :
رَأَيْتُ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتُرُنِى بِرِدَائِهِ ، وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَى الْحَبَشَةِ يَلْعَبُونَ فِى الْمَسْجِدِ ، حَتَّى أَكُونَ أَنَا الَّذِى أَسْأَمُ ، فَاقْدُرُوا قَدْرَ الْجَارِيَةِ الْحَدِيثَةِ السِّنِّ الْحَرِيصَةِ عَلَى اللَّهْوِ
Aku melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menutupiku dengan pakaiannya, sementara aku melihat ke arah orang-orang Habasyah yang sedang bermain di dalam Masjid sampai aku sendirilah yang merasa puas. Karenanya, sebisa mungkin kalian bisa seperti gadis belia yang suka bercanda [HR. Al-Bukhâri, no.5236; Muslim, no.892 dan yang lainnya]
3. Ketiga. Aurat Lelaki Dihadapan Istri
Suami adalah mahram wanita yang terjadi akibat pernikahan, dan tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para Ulama bahwasanya seorang suami atau istri boleh melihat seluruh anggota tubuh pasangannya. Adapun hal ini berdasarkan keumuman firman Allâh Azza wa Jalla :
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ ﴿٢٩﴾ إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. [al-Ma’ârij/70:29-30]
Dan hadits Aisyah Radhiyallahu anhuma, beliau Radhiyallahu anhuma berkata:
قَالَتْ: كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ مِنْ جَنَابَةٍ
“Aku mandi bersama dengan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu bejana dalam keadaan junub. [HR. Al-Bukhâri, no. 263 dan Muslim, no. 43]
4. Keempat. Aurat Wanita Dihadapan Para Lelaki Yang Bukan Mahramnya
Diantara sebab mulianya seorang wanita adalah dengan menjaga auratnya dari pandangan lelaki yang bukan mahramnya. Oleh kerena itu agama Islam memberikan rambu-rambu batasan aurat wanita yang harus di tutup dan tidak boleh ditampakkan. Para Ulama sepakat bahwa seluruh anggota tubuh wanita adalah aurat yang harus di tutup, kecuali wajah dan telapak tangan yang masih diperselisihkanoleh para Ulama tentang kewajiban menutupnya. Dalil tentang wajibnya seorang wanita menutup auratnya di hadapan para lelaki yang bukan mahramnya adalah firman Allâh Azza wa Jalla :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [al-Ahzâb/33:59]
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan bahwa seluruh anggota tubuh wanita adalah aurat yang harus di tutup. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِـهَا اسْتَشْـرَ فَهَا الشَّيْـطَانُ
Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan menghiasinya [HR. Tirmidzi,no. 1173; Ibnu Khuzaimah, no. 1686; ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabîr, no. 10115 dan yang lainnya]
5. Kelima. Aurat Wanita Di depan Mahramnya
Mahram adalah seseorang yang haram di nikahi kerena adanya hubungan nasab, kekerabatan dan persusuan. Pendapat yang paling kuat tentang aurat wanita di depan mahramnya yaitu seorang mahram di perbolehkan melihat anggota tubuh wanita yang biasa nampak ketika dia berada di rumahnya seperti kepala, muka, leher, lengan, kaki, betis atau dengan kata lain boleh melihat anggota tubuh yang terkena air wudhu. Hal ini berdasarkan keumuman ayat dalam surah an-Nûr, ayat ke-31, insyaAllâh akan datang penjelasannya pada batasan aurat wanita dengan wanita lainnya. Dan hadist Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, beliau Radhiyallahu anhuma berkata :
كَانَ الرِّجَالُ والنِّسَاءُ يَتَوَضَّئُوْنَ فِيْ زَمَانِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَمِيْعًا
Dahulu kaum lelaki dan wanita pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan wudhu’ secara bersamaan [HR. Al-Bukhâri, no.193 dan yang lainnya]
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Bisa jadi, kejadian ini sebelum turunnya ayat hijab dan tidak dilarang pada saat itu kaum lelaki dan wanita melakukan wudhu secara bersamaan. Jika hal ini terjadi setelah turunya ayat hijab, maka hadist ini di bawa pada kondisi khusus yaitu bagi para istri dan mahram (di mana para mahram boleh melihat anggota wudhu wanita). [Lihat Fathul Bâri, 1/300]
6. Keenam. Aurat Wanita Di Depan Wanita Lainnya
Terjadi perbedaan pendapat di kalangan para Ulama tentang aurat wanita yang wajib di tutup ketika berada di depan wanita lain. Ada dua pendapat yang masyhûr dalam masalah ini :
• Sebagian ahli ilmu berpendapat bahwa aurat wanita di depan wanita lainnya seperti aurat lelaki dengan lelaki yaitu dari bawah pusar sampai lutut, dengan syarat aman dari fitnah dan tidak menimbulkan syahwat bagi orang yang memandangnya.
• Batasan aurat wanita dengan wanita lain, adalah sama dengan batasan sama mahramnya, yaitu boleh memperlihatkan bagian tubuh yang menjadi tempat perhiasan, seperti rambut, leher, dada bagian atas, lengan tangan, kaki dan betis. Dalilnya adalah keumuman ayat dalam surah an-Nûr, ayat ke-31. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ
Dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, [an-Nûr/24:31]
Yang dimaksud dengan perhiasan di dalam ayat di atas adalah anggota tubuh yang biasanya di pakaikan perhiasan.
Imam al- Jasshâs rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan ayat di atas adalah bolehnya seseorang menampakkan perhiasannya kepada suaminya dan orang-orang yang disebutkan bersamanya (yaitu mahram) seperti ayah dan yang lainnya. Yang terpahami, yang dimaksudkan dengan perhiasan disini adalah anggota tubuh yang biasanya di pakaikan perhiasan sepert wajah, tangan, lengan yang biasanya di pakaikan gelang, leher, dada bagian atas yang biasanya di kenakan kalung, dan betis biasanya tempat gelang kaki. Ini menunjukkan bahwa bagian tersebut boleh dilihat oleh orang-orang yang disebutkan dalam ayat di atas (yaitu mahram).[1] Hal senada juga di ungkapkan oleh imam az-Zaila’i rahimahullah.[2]
Syaikh al-Albâni rahimahullah menukil kesepakatan ahlu tafsir bahwa yang di maksud pada ayat di atas adalah bagian tubuh yang biasanya di pakaikan perhiasan seperti anting, gelang tangan, kalung, dan gelang kaki.[3]
Pendapat Yang terkuat dalam hal ini adalah pendapat terakhir, yaitu aurat wanita dengan wanita lain adalah seperti aurat wanita dengan mahramnya karena dalil yang mendukung lebih kuat. Wallahu a’lam.
SIAPAKAH YANG BERTANGGUNG JAWAB MENJAGA AURAT?
Agama Islam selaras dengan fitrah manusia. Selama fitrah tersebut masih suci, tidak di nodai dengan maksiat, maka menjaga aurat bagian dari pembawaan manusia sejak lahir, sebagaimana nabi Adam q dan istrinya ketika nampak aurat mereka yang sebelumnya tertutup akibat memakan buah yang terlarang. Dengan fitrahnya, nabi Adam q dan istrinya menutup auratnya dengan daun-daun surga, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla :
فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ ۖ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
Maka syaithan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua ? [al- A’râf/7:22]
Namun, ketika fitrah ini mulai hilang dari bani Adam dan ketika sifat malu pada diri mereka mulai terkikis, maka harus ada yang mengontrol dan mengingatkan mereka dalam menjaga aurat. Sebab, mempertontonkan aurat merupakan sebuah kemungkaran yang harus di ingkari, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ
Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya, jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika dia tidak bisa maka dengan hatinya dan itu adalah selemah –lemah iman. [HR. Muslim, no.49 dan yang lainnya]
Mengubah kemungkaran dengan tangan adalah hak dari ulill amri (pemerintah) atau orang yang memiliki kekuasan, seperti ayah kepada anaknya, atau suami terhadap istrinya. Seorang bapak berkewajiban menjaga aurat anak perempuannya jika dia sudah baligh. Mereka berkewajiban melarang anak perempuan mereka berdandan atau berpakaian yang tidak menutup aurat ketika keluar rumah. Begitu pula seorang suami, ia juga berkewajiban menjaga aurat istrinya, seperti menyuruhnya berbusana yang menutup anggota tubuhnya, menyuruhnya berjilbab jika keluar rumah. Dan jika sudah diberi nasehat dengan cara yang baik, suami boleh memberikan sangsi kepada istrinya yang tetap membuka auratnya, yaitu dengan pisah ranjang, atau memukulnya dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. Karena membuka aurat bagian dari nusyûz (meninggalkan salah satu kewajiban) seorang istri kepada suaminya. Allâh Azza wa Jalla berfirman tentang sangsi nusyûz :
وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyûz maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allâh Maha Tinggi lagi maha besar. [An-Nisâ’/4:34]
Pemerintah juga mempunyai peranan penting dalam menjaga aurat masyarakat, sehingga mereka tidak seenaknya berpakaian dan berpenampilan yang mengumbar aurat di depan umum. Tatanan sebuah masyarakat akan rusak jika hal ini tidak dilarang, sebab akan terjadi berbagai macam kemungkaran seperti perzinahan, pemerkosaan dan yang lainnya. Pemerintah harus ikut andil dalam menjaga aurat masyarakat kerena itu merupakan kewajiban dan tanggung jawab mereka sebagai pihak yang berwenang. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ .
Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan di tanya tentang kepemimpinannya, seorang amir maka dia adalah pemimpin bagi rakyatnya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. [HR. al-Bukhâri , no. 893,2409,2554; dan Muslim, no.1829]
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Wajib bagi waliyul amri (pemerintah) melarang perempuan yang keluar (rumahnya) dengan berdandan dan bersolek, dan juga melarang mereka berpakaian yang menampakkan auratnya. [at-Thuruq al-Hukmiah, hlm. 238]
Jika terjadi pelangggaran dalam masalah ini pemerintah boleh memberikan sangsi terhadap pelakunnya, dan hal ini di benarkan dalam agama Islam. Masalah jenis sangsi, dikembalikan kepada kebijakan hakim. Kerena pelanggaran tidak menutup aurat termasuk hukum ta’zîr dan bukan bagian dari hukum hudud. Wallâhu a’lam.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVII/1435H/2014M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
________
Footnote
[1]. Lihat Ahkâmul Qur’ân, 5/174
[2]. Lihat Tabyînul Haqâi’q, 6/19
[3]. Lihat ar-Raddul Mufhim 1/75